Pengamat Transportasi Harapkan BRT Efektif Mengurangi Kemacetan di Bandung Raya
Sebuah proyek Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan Bandung Raya yang digagas oleh Kementerian Perhubungan mendapat sorotan dari pengamat Transportasi Associate Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia, Mizandru Wicaksono. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan juga membantu mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Bandung Raya.
Mizandaru menyatakan bahwa hingga saat ini, Bandung Raya masih belum memiliki layanan transportasi publik yang berkualitas. Meskipun terdapat commuter line Bandung Raya, namun hanya terdapat satu lintasan dengan frekuensi yang rendah, yaitu hanya setiap 30 menit sekali pada jam sibuk. Hal ini membuat moda transportasi ini belum menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Bandung Raya.
Salah satu ciri khas dari layanan BRT adalah adanya jalur khusus bagi bus. Oleh karena itu, koridor BRT perlu direncanakan dengan baik agar dapat melayani kebutuhan perjalanan sebanyak mungkin bagi masyarakat Bandung Raya, bahkan jika perlu melalui jalan-jalan yang sempit di beberapa segmennya.
Mizandaru juga menyampaikan beberapa solusi untuk kota-kota dengan kondisi jalan yang tidak terlalu lebar, seperti mengalihkan jalan menjadi satu arah untuk menyediakan jalur khusus bagi bus BRT. Selain itu, ruas jalan yang dialihfungsikan dapat digunakan untuk bus serta kendaraan non-motor seperti pejalan kaki dan sepeda dengan konsep transit mall.
Dengan adanya komentar dari pengamat ITDP Indonesia, diharapkan penggunaan BRT di Bandung Raya dapat lebih efektif dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas transportasi publik di wilayah tersebut.