FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Sikap Presiden Jokowi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia minimal Calon Gubernur (Cagub) tiba-tiba menjadi perhatian publik.
Hal ini karena Jokowi dianggap menunjukkan sikap yang berbeda saat putusan MK melibatkan kepentingan anak-anaknya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
Kritik terus mengalir kepada Presiden Indonesia tersebut, baik dari politikus maupun mahasiswa.
Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, Fahrul Dason, ikut mengecam sikap Jokowi.
Menurut Fahrul, dulunya Jokowi hanya seorang tukang kayu dan tidak jauh berbeda dengan masyarakat kecil yang kadang merintih kelaparan.
“Fahrul mengatakan, pada Kamis ini masyarakat di seluruh Indonesia benar-benar murka karena menyaksikan kondisi negara yang tergerogoti nafsu kekuasaan,” cetusnya.
Lebih lanjut, Fahrul menyebut bahwa masyarakat juga telah melihat bagaimana Jokowi mencoba membangun panggung sandiwara dengan dukungan Badan Legislasi (Baleg) yang menggagalkan putusan MK dan menerima putusan MA.
Beberapa akademisi berpendapat bahwa ini merupakan upaya untuk meloloskan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, dalam kontestasi pilkada.
