Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto angkat bicara mengenai meningkatnya wacana gerakan boikot Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Gerakan ini menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
“Tujuan perjuangan kami sudah jelas, karena Presiden sudah berbicara mengenai perjuangan kita. Oleh karena itu, kita juga akan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri,” kata Prabowo di Jakarta, Sabtu (4/11/2023).
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) sebagai bentuk protes terhadap penjajahan Israel terhadap Palestina dan juga sebagai bentuk solidaritas dengan perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan, saat ini semakin banyak didukung oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, terutama setelah serangan Israel terhadap Gaza bulan lalu.
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi mengajak masyarakat dan menuntut pemerintah serta dunia usaha untuk memutus hubungan perdagangan, menarik investasi, dan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap perusahaan-perusahaan Israel.
Di Indonesia, Gerakan BDS (BDS Movement) juga mengajak masyarakat untuk bersolidaritas dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, mengingat Indonesia masih memiliki hubungan perdagangan dengan Israel meskipun tidak ada hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai impor Indonesia dari Israel pada periode Januari 2023 hingga September 2023 mencapai 14,4 juta dolar AS atau sekitar Rp226 miliar.
Beberapa jenis komoditas yang diimpor Indonesia dari Israel antara lain mesin peralatan mekanis dan komponennya (kode HS 84), perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia (HS 82), serta mesin perlengkapan elektrik dan komponennya (HS 85).
