Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa ada masalah pangan dan krisis energi sehingga banyak negara menahan bantuan atau ekspornya, seperti India, untuk menjaga stabilitas pangan negaranya.
“Kita harus menjaga ketahanan pangan karena jika terjadi krisis pangan, itu akan menjadi krisis politik,” kata Mentan Andi Amran dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pernyataan Mentan Amran disampaikannya pada acara yang dihadiri oleh sekitar 1.500 orang, termasuk keluarga, jajaran dari Kementan, kerabat, pengurus Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas), dan 300 anak yatim piatu di Makassar.
Dalam kesempatan itu, Amran menyampaikan komitmennya untuk memberikan gaji dan tunjangannya kepada para yatim piatu. “Pada kesempatan ini, saya menyampaikan bahwa gaji dan tunjangan saya sebagai menteri akan saya serahkan kepada yatim piatu, itu komitmen saya,” ungkapnya.
Di Indonesia, El Nino dan kemarau panjang juga mempengaruhi produksi pertanian. Namun, beberapa daerah di Indonesia telah mendapatkan hujan yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian, terutama beras.
“Alhamdulillah, kita mendapat berkah karena pada hari-hari pelantikan, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra mulai mendapatkan hujan,” tuturnya.
Menurut Amran, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan musim tanam untuk bulan Oktober dan Maret dengan target produksi sekitar 1,5 juta ton. Dia menekankan agar target tersebut tidak boleh meleset dan harus tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.