Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Keuangan untuk segera melunasi utang kepada Perum Bulog sebesar Rp16 triliun untuk pengadaan beras impor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Perum Bulog membutuhkan tambahan anggaran untuk impor beras, yaitu Rp7,9 triliun untuk tahap pertama, Rp8,4 triliun untuk tahap kedua, dan Rp2,8 triliun untuk biaya distribusi.
Airlangga menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menyetujui bantuan pangan tahun depan yang akan diberikan dari Januari sampai Juni 2024. Bantuan sosial berupa beras sebesar 10 kilogram yang diberikan sejak 2020 saat pandemi COVID-19 akan tetap disalurkan hingga tahun 2024.
Pemerintah akan mengalokasikan bantuan beras 10 kilogram untuk 22.004.077 penerima manfaat melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 1.446.809 untuk keluarga rawan stunting (KRS) pada 2024.
Airlangga juga menjelaskan bahwa saat ini stok cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh Bulog mencapai 1.442.945 ton per 2 November 2023. Realisasi penyaluran bantuan pangan juga sudah mencapai 94,95 persen pada bulan September dan 94,89 persen pada bulan Oktober, serta 18,45 persen pada bulan November 2023.
