Presiden Jokowi diminta untuk kembali menggaungkan boikot produk Israel dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI) di Riyadh, Arab Saudi. Hal ini dilakukan karena pada KTT OKI di Jakarta pada 2016, Jokowi pernah menyerukan hal tersebut dan hal tersebut menjadi salah satu keputusan KTT OKI.
Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa seruan untuk boikot ekonomi perlu disuarakan kembali dan dikonkretkan menjadi keputusan KTT OKI. Pemerintah Indonesia juga perlu menghentikan kerja sama ekonomi atau ekspor-impor dengan Israel yang masih berjalan hingga saat ini.
Beberapa negara OKI seperti Turki, Jordan, dan Bahrain telah mengambil sikap tegas dengan mengoreksi hubungan mereka dengan Israel. Mereka tidak hanya menarik duta besarnya, tetapi juga menghentikan kerja sama ekonomi dengan Israel, hal ini patut diapresiasi.
Politisi Fraksi PKS ini juga menyatakan bahwa bila OKI, yang beranggotakan 57 negara, dapat menjatuhkan ‘sanksi’ kepada Israel dengan memutus hubungan diplomatik dan menghentikan kerja sama di bidang ekonomi, hal ini akan efektif untuk mengkoreksi kejahatan penjajahan Israel dan mendekatkan realisasi tujuan dari berdirinya OKI, yaitu Palestina merdeka.
