Pemandangan yang kurang menyenangkan terjadi pada pertandingan Piala Dunia U-17 antara Brasil vs Argentina di Jakarta International Stadium (JIS), hari Jumat (24/11/2023).
Hujan deras tiba-tiba turun, membuat lapangan menjadi becek dan pertandingan terpaksa ditunda selama 30 menit. Panitia tidak dapat menutup atap lapangan karena proses penutupan memerlukan waktu sekitar 1 hingga 2 jam.
Rumput JIS yang baru saja diganti oleh PSSI beberapa waktu lalu nampaknya tidak mampu menahan air hujan. Panitia pertandingan bahkan harus menurunkan sejumlah orang untuk mengatasi genangan air di lapangan.
Peristiwa ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Perubahan rumput JIS dari rumput hybrid yang dapat menyerap air dengan cepat menjadi hal yang dianggap sebagai blunder yang dilakukan oleh PSSI.
Kritik juga datang dari Geisz Chalifah, mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol. Melalui akun Twitter-nya, @GeiszChalifah, ia mengkritik keangkuhan PSSI dalam pergantian rumput yang justru membuat lapangan banjir dan tergenang.
Sebelum diganti oleh PSSI, JIS menggunakan rumput hybrid yang disebut telah memenuhi standar internasional karena kemampuannya menyerap air dengan cepat. Namun setelah pergantian tersebut, lapangan JIS malah menjadi banjir dan tergenang air.
