Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian (BSIP Kementan), Fadjry Djufry, mengungkapkan bahwa pertanaman jagung di lahan Food Estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang ditanam sejak 25 Oktober 2023, hingga saat ini tumbuh subur.
Penanaman jagung dilakukan langsung di tanah, bukan dalam polybag yang tanahnya didatangkan dari daerah lain.
“Fadjry menegaskan bahwa jagung tidak ditanam di polybag. Pertanaman di polybag hanya dilakukan pada percobaan awal penanaman untuk mengetahui kesesuaian varietas jagung yang cocok di kondisi lahan dan iklim daerah tersebut. Sekarang seluruhnya 4 ha sudah ditanam di lahan,” tegas Fadjry di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Fadjry juga menegaskan bahwa pengembangan food estate Gunung Mas ini merupakan kolaborasi antara Kementan dan Kementerian Pertahanan untuk menjadi lahan pertanian masa depan anak cucu masyarakat Indonesia guna sebagai lumbung atau cadangan pangan nasional ke depan.
Luas lahan food estate Gunung Mas mencapai 600 hektar, dimana pengembangan dan penanaman jagung dilakukan secara berkelanjutan dengan penerapan teknologi dan inovasi pertanian serta pelibatan sumberdaya manusia pertanian yang mumpuni.
“Saat ini kondisi pertanaman jagung sudah on progres. Tanaman jagung ini sudah tumbuh lebih dari 2 meter tingginya. Sangat bagus pertumbuhannya. Potensi hasil panenya pun sangat tinggi, terlihat dari daun dan batang yang tumbuh sesuai dengan kondisi pertanaman di Kalimantan,” tambahnya.