KOORDINATOR Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, mengomentari candaan Zulkifli Hasan (Zulhas) tentang salat. Ia menganggap tingkah laku Menteri Perdagangan itu lebih dari sekadar kesalahan kecil.
Sebagai seorang menteri dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Alissa menyebut bahwa tindakan Zulhas juga melanggar aturan kampanye Pemilu.
“Itu bukan hanya sekadar kesalahan kecil, tapi sudah masuk ke dalam pelanggaran kampanye Pemilu,” ungkapnya dalam unggahannya di X, Kamis (21/12/2023).
Menurut Alissa, apa yang dilakukan oleh Zulhas tidak etis. Seorang menteri seharusnya tidak menggunakan jabatannya untuk melakukan kampanye Capres.
“Dia dalam posisi sebagai seorang menteri namun melakukan promosi untuk Capres. Ini tidak etis,” jelasnya.
Namun demikian, Alissa menekankan bahwa etika ini bersifat subjektif. Zulhas mungkin saja merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah benar.
Alissa juga memberikan kritik secara satir, mengingat pernyataan Prabowo Subianto, Capres yang didukung oleh PAN, yang pernah mengatakan “Ndasmu etis.”
“Tapi ini menurut pandangan kita. Bisa jadi bagi beliau dan kelompoknya, etika tidaklah penting. ‘Ndasmu etis’,” imbuhnya.
Pernyataan Zulhas sebelumnya disampaikan saat ia membuka acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Selasa (19/12/2023).
Dalam pidatonya, Zulhas membahas perubahan sikap masyarakat akhir-akhir ini, terutama yang dipengaruhi oleh Pemilihan Presiden.
“Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, ‘waladholin… ‘, Al-Fatihah baca ‘waladholin..’ Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain,” kata Zulhas.