Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring memberikan tanggapannya terhadap komentar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia setelah debat kedua Pilpres kemarin.
Dalam pernyataannya, Bahlil menyebutkan bahwa jika Cawapres tidak mengetahui tentang penangkapan karbon, itu akan berbahaya.
Mengomentari kata ‘berbahaya’, Sembiring mengembalikan komentar tersebut kepada Bahlil dengan bertanya apa dampaknya jika seseorang tidak mengetahuinya.
“Dampaknya apa? Terlalu berlebihan pak Bahlil,” ujar Sembiring dalam pernyataannya di aplikasi X @tifsembiring (24/12/2023).
Sembiring menekankan bahwa jika melemparkan pertanyaan, itu harus betul-betul jelas dan tidak bersifat jebakan.
“Jika bertanya, pastikan pertanyaannya jelas dan bukan jebakan,” tambahnya.
Sembiring juga kebingungan, karena penyebutan Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming, tidak tepat saat bertanya kepada Cak Imin.
“Menggunakan istilah asing lagi, dan salah eja pula. Tanyakan yang jelas, dan jawabannya pun akan jelas. Terlalu ribet!” tegasnya.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming mengajukan pertanyaan tentang ekonomi syariah kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Gibran memulai pertanyaannya dengan menyebut bahwa Cak Imin pasti tahu cara menjawabnya, mengingat Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Wali Kota Solo tersebut menanyakan strategi Cak Imin dalam meningkatkan peringkat Indonesia dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE).
“Bagaimana langkah Gus Muhaimin menaikkan peringkat di SGIE?” tanya Gibran dalam debat Cawapres yang dihelat Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC).