FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 10 pengusaha dalam negeri telah menginvestasikan modalnya di Kota Nusantara, pusat pemerintahan masa depan Indonesia yang sedang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Investasi yang ditanamkan mencapai sekitar Rp40 triliun, dan proyek ini telah dimulai dengan peletakan batu pertama oleh perusahaan-perusahaan tersebut, demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono.
Adapun 10 perusahaan swasta dalam negeri yang terlibat dalam proyek pembangunan di ibu kota negara masa depan Indonesia mencakup Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas Group, Pulau Intan, Group Djarum, Wings Group, Adaro Group, Barito Pasific, Mulia Group, dan Group Astra. Mereka akan berkontribusi dalam pembangunan kantor, mal, dan hotel di kawasan Kota Nusantara.
Total nilai modal yang ditanamkan oleh 10 pengusaha dalam negeri tersebut mencapai sekitar Rp40 triliun, dan Agung Wicaksono optimis bahwa jumlah ini masih dapat terus bertambah seiring dengan berlanjutnya proyek pembangunan.
Menurutnya, sudah ada 270 investor dari dalam dan luar negeri yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di ibu kota negara masa depan Indonesia.
OIKN mencatat bahwa investasi asing yang akan masuk dalam proyek pembangunan ibu kota negara baru Indonesia diperkirakan mencapai Rp50 triliun. Investasi ini melibatkan sektor-sektor seperti perhotelan, rumah sakit, pendidikan, dan pusat perbelanjaan. Meskipun belum dijelaskan secara rinci, pemilik modal dari luar negeri yang akan terlibat berasal dari Eropa dan Asia. (ant)
