FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan pariwisata berkualitas di Indonesia.
Melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Pemerintah menetapkan target pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,25 – 1,5 miliar perjalanan pada 2024, dengan potensi pendapatan pariwisata sebesar Rp 3.000,78 triliun.
“Target tersebut ditetapkan dalam rangka program BBWI yang telah didukung oleh beberapa kebijakan, termasuk diskon tarif tol, integrasi paket wisata dengan kereta api, dan penyelenggaraan event nasional dengan sistem perizinan terintegrasi melalui OSS (One Online Submission),” ujar Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo RM. Manuhutu di Jakarta.
Odo mengungkapkan bahwa sebanyak 85% aktivitas pariwisata domestik menggunakan transportasi darat, 3% menggunakan transportasi air, dan 12% menggunakan transportasi udara.
Sebagai contoh, faktor penetapan harga tiket pesawat sebesar 72% dipengaruhi oleh empat aspek, yaitu avtur (35%), perawatan dan pemeliharaan pesawat termasuk impor suku cadang (16%), sewa pesawat (14%), dan premi asuransi pesawat (7%).
“Selain itu, penurunan jumlah pesawat yang beroperasi menjadi sekitar 400 pesawat dari sebelum pandemi yang mencapai lebih dari 750 pesawat juga mempengaruhi harga tiket pesawat di Indonesia karena menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran,” tambahnya.
“Faktor lain yang berpengaruh adalah kondisi geopolitik di berbagai wilayah dunia yang memengaruhi kenaikan harga avtur,” ungkapnya.