FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sorotan tajam dari tokoh publik, Said Didu, menyoroti pembentukan unit khusus di Kepolisian yang disertai dengan lonjakan kasus judi online, narkoba, dan korupsi tambang.
Menurut mantan Sekretaris BUMN tersebut, keberadaan unit khusus justru memberikan dampak yang bertolak belakang dengan tujuannya, yaitu peningkatan kasus kejahatan.
“Dibuatkan unit khusus narkoba, narkoba naik,” ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (27/4/2024).
Said Didu menyatakan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa kebijakan pembentukan unit khusus tidak sepenuhnya efektif dalam menanggulangi kejahatan yang dituju.
“Dibuatkan unit khusus Cyber, judi online naik,” katanya.
Selain itu, Said Didu juga memperhatikan dampak pembentukan satgas penertiban tambang terhadap tingkat korupsi di sektor tambang yang justru mengalami peningkatan.
“Diikutkan satgas penertiban tambang, korupsi tambang naik,” tambahnya.
Sorotan ini menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap strategi penegakan hukum yang ada, serta upaya untuk menyesuaikannya dengan dinamika dan tantangan yang dihadapi dalam masyarakat saat ini.
Sebelumnya, Indonesia berada di peringkat pertama dengan 201.122 pemain.
Jumlahnya jauh dari Kamboja yang berada di peringkat kedua dengan 26.279 pemain.
Menurut data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online di Indonesia setiap tahun terus meningkat.
Pada 2019 hanya Rp6,1 triliun, terus meningkat menjadi Rp200 triliun pada tahun 2023.
(Muhsin/fajar)