Pada Minggu, 19 Mei 2024 pukul 03:33 WIB, harga Bitcoin (BTC) telah berhasil stabil di atas angka $65.000 dan bahkan mencapai $66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan tersebut. Ini merupakan kabar baik bagi pasar kripto, terutama Bitcoin, dengan adanya penurunan tingkat inflasi AS yang mempengaruhi sentimen pasar secara positif.
Menurut data dari Trading Economics dan U.S. BUREAU OF LABOR STATISTICS, Indeks Harga Konsumen (CPI) menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 3,4%, mengindikasikan penurunan tekanan inflasi. Hal ini memberikan angin segar bagi pasar kripto dan memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan aset yang mampu memberikan return lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, kenaikan harga Bitcoin didukung oleh peningkatan aktivitas perdagangan di kalangan investor ritel dan institusi. Adanya peningkatan pembelian dengan leverage di banyak bursa ritel juga menjadi pendorong utama. Penurunan atau kenaikan inflasi di Amerika Serikat memiliki dampak signifikan terhadap suku bunga secara global, dengan tingkat inflasi AS menjadi acuan utama bagi investor dalam memilih instrumen investasi yang tepat.
Tren kenaikan harga Bitcoin sebagai respons terhadap penurunan inflasi Amerika Serikat menunjukkan minat yang tinggi di kalangan investor. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa momentum seperti ini sangat dinantikan oleh para investor setiap bulannya. Ini menegaskan bahwa pasar kripto sedang mengalami perubahan yang positif dan menarik perhatian banyak pihak.
