FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mengungkap konsep Tapera itu sendiri.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa perkembangan pesat manusia dan keluarga di Indonesia mencapai angka fantastis, yaitu 700 hingga 800 ribu.
Menurut data tersebut, rata-rata orang belum memiliki tempat tinggal atau rumah.
“Pertumbuhan ini juga terjadi setiap tahun dalam data statistik. Ada sekitar 700 hingga 800 ribu orang yang belum memiliki rumah,” kata Heru Pudyo Nugroho dalam sebuah unggahan di media sosial.
Heru juga menegaskan bahwa Pemerintah tidak bisa diandalkan sepenuhnya dalam hal ini. Diperlukan kolaborasi antara masyarakat dan Pemerintah melalui Tapera.
“Hanya mengandalkan Pemerintah saja tidak akan mengejar backlog hingga kapan pun. Oleh karena itu, diperlukan grand desain yang melibatkan partisipasi masyarakat bersama Pemerintah,” ujarnya.
Heru menjelaskan bahwa Tapera merupakan konsep tabungan khusus bagi yang belum memiliki rumah, bukan sekadar iuran.
Bagi yang sudah memiliki rumah, dana dari tabungan akan digunakan untuk membantu subsidi biaya KPR bagi yang belum memiliki rumah. “Konsepnya bukan iuran biasa,” tambahnya.
“Dana dari tabungan yang dimiliki oleh pemilik rumah akan digunakan untuk mensubsidi biaya KPR bagi mereka yang belum memiliki rumah,” jelasnya. (Erfyansyah/Fajar)