Portal berita partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Algesi Toko-toko Menyebalkan, Menteri PUPR Menyampaikan Penyesalan, Anggota DPR dari PDIP: Negara Merasa Tercela

Program Tabungan Perumahan Rakyat alias Tapera telah membuat rakyat marah. Pemotongan penghasilan pekerja ASN maupun swasta disebut kian menyengsarakan rakyat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku menyesal dan tak menyangka kemarahan publik pada program Tapera yang akan diberlakukan pemerintah.

Sebagai respons atas kemarahan publik dan bentuk penyesalannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut tak perlu terburu-buru memberlakukan pemotongan penghasilan masyarakat untuk program Tapera. Apalagi jika masyarakat ternyata juga belum siap menerimanya.

Basuki kemudian membandingkan anggaran subsidi yang telah dikeluarkan pemerintah untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dia menyebut pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp105 triliun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi perumahan program FLPP.

Sementara, dana yang terkumpul dari iuran Tapera selama 10 tahun hanya sekitar Rp50 triliun.

“Menurut saya pribadi kalau memang belum siap kenapa kita harus tergesa-gesa? Harus diketahui APBN sampai sekarang ini sudah Rp105 triliun dikucurkan untuk FLPP untuk subsidi bunga,” kata Menteri PUPR Basuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Nah, dengan dana yang terkumpul selama 10 tahun sebesar Rp50 triliun dan dibandingkan dengan marahnya rakyat atas program tersebut, Basuki mengaku menyesal.

“Dengan kemarahan ini saya pikir saya nyesel betul. Saya enggak ngelegewo lah (eggak menyangka),” ucap Basuki.

Exit mobile version