FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, menyampaikan pandangannya terkait izin tambang yang diberikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang diprediksi akan rampung pekan depan.
Gigin menyatakan bahwa setelah izin tambang tersebut selesai, para pengusaha tambang sudah siap untuk beroperasi di bawah naungan PBNU.
“Dan para pengusaha tambang sudah siap menjadi operator tambang NU,” ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (8/6/2024).
Ia menambahkan bahwa untuk menambah kesan agamis, dana untuk operasional akan diambil dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Supaya tampak agamis, dananya diambil dari BSI,” cetusnya.
Gigin juga menyoroti situasi yang dihadapi BSI, yang sedang pusing karena Muhammadiyah berencana menarik seluruh dananya dari bank tersebut.
Hal ini memberikan dinamika tambahan dalam kolaborasi antara PBNU dan para pengusaha tambang dengan dukungan BSI.
“BSI lagi puyeng karena Muhammadiyah akan menarik seluruh dananya,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa izin usaha pertambangan (IUP) untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan selesai pekan depan.
Bahlil menekankan bahwa langkah ini merupakan bentuk itikad baik pemerintah kepada organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, dengan mengedepankan prinsip “tabungan akhirat.”
Bahlil juga menegaskan bahwa pemberian izin ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik.
Menurut Bahlil, politik sudah selesai dan Prabowo sudah menang 58 persen suara.