Menjadi pemimpin adalah tanggung jawab besar. Sebagai seorang pemimpin militer, hal-hal berikut ini adalah kunci kesuksesan untuk menjalankan tugas dengan baik.
Keberanian adalah sesuatu yang mutlak diperlukan bagi seorang prajurit. Keberanian tidak hanya berkaitan dengan keberanian fisik tetapi juga keberanian moral. Keberanian fisik terwujud dalam kesediaan untuk mengatasi rasa takut di hadapan cedera dan kematian. Sedangkan keberanian moral adalah keberanian untuk menghadapi risiko kehilangan jabatan, pangkat, dan posisi akibat tindakan yang tidak disukai oleh atasan namun merupakan kebenaran sebagai prajurit TNI. Keberanian fisik dan moral termanifestasikan dalam kemampuan seorang pemimpin untuk membuat keputusan dalam situasi sulit dan berisiko. Tanpa keberanian, seorang pemimpin militer tidak akan berhasil.
Seorang pemimpin militer harus memiliki kepribadian yang menonjol dan baik. Kepribadian yang baik adalah ketika seseorang selalu menunjukkan kejujuran, mengutamakan orang lain daripada diri sendiri, menunjukkan kesederhanaan, dan kesiapan untuk berkorban, serta tidak mudah terpengaruh oleh keadaan. Dari para leluhur Indonesia, kita dapat belajar delapan kualitas kepribadian dari pemimpin yang baik, dikenal sebagai hasta brata: sebuah pemimpin harus seperti lautan, harus lapang dada, bisa mendengar hal-hal negatif tetapi selalu melakukan hal positif.
Loyalitas adalah hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin militer. Setiap pemimpin harus memiliki loyalitas yang kuat dan mutlak terhadap negara, bangsa, dan rakyat. Jika dia tidak setia, dia tidak akan memiliki kekuatan untuk menghadapi cobaan dan tantangan dalam hidupnya sebagai pemimpin. Loyalitas dapat tercermin dalam komitmen seseorang terhadap sebuah organisasi, dedikasi terhadap rekan-rekan sejawat, dan orang yang dipimpinnya.
Keterampilan profesional juga sangat penting untuk seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus menguasai dengan baik bidangnya. Seorang pemimpin harus memahami semua jenis infanteri jika dia adalah komandan batalyon infanteri. Seorang pemimpin harus menguasai semua teknik dan taktik dari tingkat peleton, kompi hingga batalyon.
Semangat adalah elemen yang harus dimiliki seorang pemimpin. Semangatlah yang mendorong seorang pemimpin militer untuk bertindak dan maju secara dinamis. Semangat mendorong seorang prajurit untuk bertahan dan tetap teguh di hadapan bahaya. Semangat akan mendorong seorang pemimpin militer untuk mencapai kemenangan.
Kehadiran pada saat dan tempat yang kritis sangat penting untuk seorang pemimpin militer. Kehadiran seorang pemimpin dapat menenangkan para prajurit yang mungkin terganggu oleh kondisi yang berkeliaran dan bahaya yang dihadapi.
Pemimpin yang baik harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Jiwa kepemimpinan akan membimbing seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin memiliki sifat-sifat kepribadian negatif seperti keserakahan, ketidakjujuran, keegoisan, kepengecutan, ketidakpedulian, ketidakadilan, kesombongan, narsisme, maka sangat cepat, dia akan ditinggalkan dan bahkan dilawan oleh orang-orang di sekitarnya.