FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Yohanes Gama Marschal Lau alias Joni tidak lolos dalam seleksi TNI 2024. Hal itu menjadi sorotan, karena sebelumnya ia dijanjikan oleh presiden untuk bergabung di lembaga negara tersebut.
Kader PDIP, Mohamad Guntur Romli mengatakan TNI tidak bertindak salah. Mereka hanya menjalankan aturan.
Joni tidak lolos karena tinggi badannya hanya 155,8 cm, sedangkan syarat minimal adalah 160 cm.
“Soal Joni, TNI tidak salah karena hanya menjalankan aturan,” ungkapnya seperti dikutip dari unggahannya di X, Rabu (7/8/2024).
Gun Romli juga menegaskan bahwa Joni bukan anak presiden sehingga tidak berhak untuk menggugat aturan syarat tinggi badan.
Pernyataan tersebut juga mengomentari dua anak Presiden Jokowi, yaitu Gibran yang bisa mencalonkan wakil presiden dan Kaesang yang bisa mencalonkan dalam Pilkada.
“Apalagi Joni bukan anak Presiden yang tidak bisa menggugat soal batas tinggi badan,” ucapnya.
Di sisi lain, Gun Romli menyebut yang salah adalah pihak yang memberi harapan palsu kepada Joni, yaitu Presiden Jokowi.
“Yang salah adalah pihak yang memberi harapan palsu kepada Joni. Kalau Joni populer, dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, namun setelah itu diabaikan. Maaf Joni,” pungkasnya.
Joni sebelumnya viral saat upacara HUT RI 2018 karena memanjat tiang bendera.
Aksinya terekam kamera dan menjadi viral di media sosial. (Arya/Fajar)