FAJAR.CO.ID, JAKARTA — ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator Blok Cepu di bawah pengawasan SKK Migas, mengumumkan penemuan kolom minyak di atas sumur eksisting Lapangan Banyu Urip melalui pengeboran sumur pertama Banyu Urip Infil Clastic (BUIC).
Sumur B-13 ini merupakan yang pertama dari total 7 sumur yang dibor menggunakan rig PDSI-40.3 sejak 4 bulan lalu.
Setelah beberapa hari berproduksi, sumur tersebut kini menghasilkan 13.300 barel per hari, dan optimisasi lebih lanjut terus dilakukan.
Peningkatan produksi ini akan meningkatkan produksi minyak di Blok Cepu dan memperkuat ketahanan energi Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyatakan kegembiraannya atas realisasi perdana produksi pengeboran sumur infil clastic pada tahun 2024 dan dapat menghasilkan 13.300 BOPD, sebagai hadiah kemerdekaan Republik Indonesia.
Momen ini menjadi dorongan optimisme untuk masa depan industri hulu migas.
“Saat ini kita mengalami defisit minyak sehingga harus impor, harus terus dilakukan upaya peningkatan produksi minyak, seperti yang telah disepakati bersama yaitu mencapai target 1 juta BOPD,” kata Arifin melalui siaran pers, Senin (12/8/2024).
Terkait pencapaian target untuk gas bumi, Menteri Arifin optimis bisa dicapai dengan adanya penemuan-penemuan besar di sektor gas yang saat ini didorong untuk segera diproduksi.
Tantangan yang dihadapi di industri hulu migas terletak pada minyak dan diharapkan masukan dan kontribusi dari berbagai pihak.
Beliau menegaskan bahwa untuk mencapai target produksi minyak, masukan positif dari berbagai pihak sangat diharapkan.