FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ustaz Hilmi Firdausi, tidak setuju jika akun Kaskus Fufufafa dilupakan begitu saja. Hal ini menanggapi pernyataan Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie.
Menurutnya, setiap orang memang memiliki masa lalu yang kelam. Namun dalam kasus Fufufafa, publik mengharapkan permintaan maaf.
“Begini ya Prof… semua orang memang punya masa lalu, makanya ketika ada masa lalu kelam yang terkuak, masyarakat mengharapkan yang bersangkutan untuk minta maaf dan jangan denial,” ungkapnya seperti dilansir fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (15/9/2024).
Ia memberikan contoh tentang narasi permintaan maaf.
“Saya minta maaf, dulu masih muda, kurang bijak & dewasa..sekarang saya sudah berubah & akan terus memperbaiki diri, mohon doa dan dukungannya,” tulis Hilmi.
Jika hal itu dilakukan, kata dia, maka tidak akan ada polemik seperti saat ini. Apalagi, menurutnya, masyarakat Indonesia adalah pemaaf.
“Selesai dan tidak akan jadi polemik seperti saat ini. Masyarakat kita kan pemaaf & tidak pendendam. Iya kan?” ujarnya.
Sementara itu, Jimly menyampaikan pernyataannya melalui media sosial. Ia menilai apa yang disampaikan oleh akun itu mencerminkan tingkat peradaban demokrasi yang rendah dan kampungan.
“Fufufafa, tidak lain adalah cermin dari tingkat peradaban demokrasi yang rendah & kampungan, sangat didominasi oleh hal negatif & black campaign, menyerang pribadi,” ungkapnya seperti dilansir fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (15/9/2024).
Kabar yang beredar, sosok di balik akun tersebut adalah wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming. Yang tak lain adalah anak dari Presiden Joko Widodo.