Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, mengomentari insiden penembakan di Tol Tangerang yang menimbulkan kontroversi terhadap Polri. Islah menyoroti berbagai kelalaian yang terjadi di tubuh Polri sebagai bagian dari masalah yang sudah terakumulasi selama bertahun-tahun karena fondasi yang rapuh. Menurut Islah, diperlukan langkah purifikasi dan pembenahan secara menyeluruh dalam Polri, bukan hanya pengawasan dan sanksi terhadap pelanggaran.
Pembenahan Polri harus dimulai dari sistem rekrutmen, pengembangan kapasitas, metode kerja, hingga promosi jabatan yang didasarkan pada merit system. Islah menegaskan keberadaan penting Polri dalam kehidupan masyarakat sebagai penegak hukum yang dapat memberikan perlindungan. Kemuliaan profesi polisi sangat vital, terutama dalam situasi ketika masyarakat merasa terancam oleh kejahatan.
Islah meyakini bahwa dengan niat yang tulus, Polri masih memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan dari atas ke bawah. Namun, ia juga memberikan peringatan bahwa tanpa reformasi yang cepat, Polri akan terus menghadapi masalah yang sama. Subordinasi, kelalaian, dan pembangkangan dari anggotanya akan terus muncul jika tidak ada tindakan yang tegas untuk melakukan perubahan yang diperlukan.