Program unggulan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG), kini mendapat sorotan karena dianggap terlalu dipaksakan. Menyusul kritik terhadap menu yang tidak disukai oleh beberapa anak sekolah, kini muncul usulan untuk menyertakan serangga dan ulat dalam program tersebut. Usulan ini berasal dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menegaskan bahwa pemerintah mungkin tidak memiliki kemampuan penuh untuk melaksanakan program tersebut. Politikus PDIP Ferdinand Hutahean juga bereaksi terhadap hal ini, menyebut bahwa Dadan mungkin tidak sepenuhnya memahami tujuan sebenarnya dari program MBG, yaitu menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan kuat. Ferdinand berpendapat bahwa Dadan terlalu menganggap program ini hanya sebatas untuk mengenyangkan perut, tanpa memperhatikan nilai investasi jangka panjang yang sebenarnya ingin dicapai. Menurut Ferdinand, usulan Dadan untuk menyertakan serangga dalam menu MBG tidak didasari oleh kajian yang memadai mengenai aspek nutrisi yang sebenarnya diperlukan oleh generasi penerus. Ferdinand menegaskan bahwa penting untuk memastikan bahwa kandungan gizi dari makanan yang disajikan dalam program tersebut benar-benar memenuhi standar yang diperlukan.
Penemuan Serangga dan Ulat di MBG: Wawasan Baru

Read Also
Recommendation for You

Curhat seorang penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) terkait efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah menuai…

Deddy Corbuzier baru saja dilantik sebagai staf khusus Menteri Pertahanan, dengan berhak menerima gaji sekitar…

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menyoroti pendekatan ekonomi yang berbeda-beda dilakukan…

Pegiat media sosial, Stefan Antonio mengangkat pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan…