Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran, Virdian Aurellio, menanggapi pernyataan mantan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa tak ada yang berani mengkritik Presiden Prabowo. Virdian menekankan bahwa kekuasaan yang disertai dengan kesombongan dan arogansi pasti akan jatuh di tangan rakyat, di mana pun itu terjadi di dunia. Melalui akun TikTok pribadinya, @virdianurellio, dia memperlihatkan bagaimana banyak mahasiswa turun ke jalan untuk mengekspresikan kritik mereka terhadap Pemerintahan Prabowo.
Rakyat tidak akan terus menerima janji-janji yang kemudian berubah menjadi kebohongan, dan tidak akan dibiarkan untuk diam saat aturan dipertaruhkan dan suara mereka dibungkam. Virdian juga menyoroti beberapa kebijakan kontroversial, seperti PPN 12%, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), dan kasus dugaan kekerasan yang terjadi oleh aparat keamanan.
Dengan nada pedas, Virdian menyebut Prabowo sebagai “Perdana Menteri”, menunjukkan bahwa seakan Jokowi masih memiliki pengaruh dalam pemerintahan saat ini. Dia juga mencermati teriakan “Hidup Jokowi” sebagai sebuah indikasi bahwa kekuasaan Joko Widodo masih sangat terasa dalam pemerintahan saat ini. Dengan demikian, arogansi dan kekuasaan yang tidak bersifat inklusif dan merakyat akan selalu dihadapi dengan penolakan keras dari rakyat.