Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, mengeluarkan kritik terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari dengan dana dari Danantara. Ia meragukan kelayakan proyek tersebut, terutama mengingat proyek kilang Tuban yang memiliki kapasitas yang lebih kecil dan hingga saat ini masih belum jelas kelanjutannya. Ferdinand menyebut proyek kilang Tuban, yang direncanakan dengan kapasitas 300 ribu barel per hari dan biaya sekitar Rp250 triliun, belum terealisasi. Hal ini membuatnya heran dengan rencana pembangunan kilang yang jauh lebih besar, diprediksi memerlukan biaya hingga Rp400 triliun. Pertanyaan pun muncul mengenai sumber pendanaan dan kesiapan pemerintah dalam mewujudkan proyek tersebut, mengingat proyek pembangunan kilang minyak di Indonesia seringkali mengalami kendala mulai dari pendanaan hingga regulasi. Rencana pembangunan kilang minyak berskala besar yang akan didanai oleh Danantara sendiri diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebagai bagian dari inisiatif besar pemerintah dalam sektor strategis, termasuk minyak dan gas, pertambangan, pertanian, dan kelautan.
Bahlil Sebut Indonesia Bangun Kilang Minyak Raksasa: Respons PDIP

Read Also
Recommendation for You

Beberapa bank pelat merah di Indonesia telah menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) setelah…

Dewan penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah mendapatkan penilaian positif dari…

Pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas pengusaha nakal yang memanipulasi timbangan beras, mendapat dukungan dari berbagai…

Pernyataan Kontroversial Kepala BGN Terkait Kekalahan Timnas Indonesia Komentar kontroversial dari Kepala Badan Gizi Nasional…