Makna Komunikasi Kucing: Suara, Gerakan Ekor, dan Tubuh

Mempahami bahasa kucing penting bagi pecinta anabul (anak bulu) agar menciptakan hubungan harmonis dengan hewan peliharaannya. Mengenali cara kucing berkomunikasi memungkinkan pemilik lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan si kucing. Kucing biasanya menyampaikan maksudnya lewat suara, gerak tubuh, dan sikap manja. Penting bagi pemilik untuk memahami makna di balik perilaku tersebut agar memberikan perhatian dan perawatan yang sesuai. Suara kucing seperti meong dapat menunjukkan lapar, kesepian, ketakutan, atau keinginan perhatian. Mendesis dan menggeram menandakan kucing merasa terancam atau marah. Dengkuran menunjukkan rasa nyaman dan senang. Meraung dengan nada tinggi bisa sinyal kucing kesakitan atau terganggu. Gerakan ekor kucing yang tegak menunjukkan kebahagiaan dan sikap ramah. Ekor menyapu lantai menandakan kemarahan atau frustrasi. Ekor menggembung menandakan takut atau merasa terancam. Ekor berkedut menunjukkan kucing terganggu atau terstimulasi. Mata kucing dengan kedipan lambat menunjukkan kucing merasa nyaman dan percaya. Telinga dapat mengungkapkan perasaan, mengarah ke depan menandakan ketertarikan atau kewaspadaan. Meregangkan tubuh di dekat pemilik bisa tanda ingin perhatian atau ajakan bermain. Melakukan peregangan juga bisa menunjukkan kelelahan. Dengan memahami komunikasi kucing, pemilik dapat membina hubungan lebih baik dengan hewan peliharaannya.

Source link