Jakarta (ANTARA) – Melonjaknya harga bahan bakar yang tidak menentu telah mendorong banyak pengemudi untuk mencari cara mengemudi yang lebih efisien. Salah satu cara yang semakin populer adalah eco driving, sebuah teknik berkendara yang difokuskan pada efisiensi energi, keselamatan, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Eco driving mencakup berbagai teknik mulai dari menjaga kecepatan stabil, menghindari akselerasi mendadak, hingga melakukan perawatan kendaraan secara rutin. Teknik ini terbukti mampu menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang, selain memberikan kenyamanan dan masa pakai kendaraan yang lebih panjang.
Pendekatan ini merupakan metode berkendara yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Eco driving menganjurkan pengemudi untuk menjaga kestabilan kecepatan, menghindari akselerasi dan pengereman tiba-tiba, serta melakukan perawatan rutin pada kendaraan. Selain itu, eco driving juga merupakan salah satu dari tiga pilar utama keterampilan mengemudi, bersama dengan defensive driving dan safety driving.
Manfaat dari eco driving antara lain kontribusi pada kelestarian lingkungan dengan menekan emisi karbon, mengurangi risiko kecelakaan dengan menjaga kecepatan rendah dan menjaga jarak aman, menjaga performa mesin lebih lama dengan gaya berkendara yang halus, dan menghemat penggunaan bahan bakar dengan teknik mengemudi yang tepat. Dengan menerapkan eco driving, pengemudi tidak hanya dapat menghemat biaya operasional, tetapi juga membantu menjaga lingkungan serta keselamatan di jalan raya.