Berita  

Standar Ganda Polisi: Eks Intelijen dan Chaos

Mantan Intelijen Negara Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sengaja membiarkan situasi menjadi kacau. Menurutnya, polisi menggunakan standar ganda dengan pendekatan represif di satu sisi dan membiarkan situasi kacau di sisi lain. Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra juga menyebutkan bahwa demo diatur oleh Geng Solo, dengan melibatkan beberapa pihak seperti YouTuber Nusantara, Cokro TV, dan Laskar Cinta Jokowi.

Ia menegaskan bahwa sebelum kejadian tersebut, sudah ada upaya propaganda untuk mengadakan demo. Hal ini dikaitkan dengan kasus Pertamina yang terungkap saat kepemimpinan Prabowo Subianto, dimana Riza Chalid terlibat dalam kasus tersebut. Pengungkapan kasus Pertamina membuat Geng Solo dan Riza Chalid merasa cemas.

Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra menjelaskan bahwa korupsi Pertamina merupakan akibat dari kebijakan yang dibiarkan dalam waktu yang lama, dengan Riza Chalid sebagai Godfather-nya. Hal ini tidak terlepas dari kepemimpinan Jokowi dan Erick Thohir. Ketika kepentingan mereka diganggu oleh Prabowo, Riza Chalid dan Geng Solo merasa terancam.

Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra yakin bahwa Geng Solo sekarang menagih janji yang pernah dibuat, yaitu dukungan dan bantuan. Menurutnya, semua ini merupakan bagian dari sistem yang sedang berjalan.

Source link