Portal berita partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Potensi Poros Baru RK-AHY Meningkat Jika Prabowo Mengajak Erick Thohir

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto hingga saat ini belum diumumkan. Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukungnya disebut berpotensi pecah.

Belakangan ini, muncul kabar Golkar dan Demokrat akan keluar dari koalisi. Golkar akan mendukung Ridwan Kamil sebagai Calon Presiden (Capres) dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres.

Pengamat Politik Nurmal Idrus mengatakan kemungkinan ini memang ada. Terlebih lagi, KIM adalah koalisi terbesar saat ini.

“Kemungkinan terbentuknya poros Ridwan Kamil – AHY bisa saja terjadi karena ini akan membentuk koalisi baru yang cukup kuat untuk mengusung satu Pasangan Calon,” kata Nurmal Idrus kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Jumat (20/10/2023).

Jika melihat syarat ambang batas, peluang ini juga ada. Mengingat Golkar dan Demokrat jika digabungkan memiliki kursi 20 persen di parlemen.

“Golkar dengan 85 kursi ditambah Demokrat dengan 54 kursi. Total 139 kursi. Koalisi baru ini tetap tidak akan menggoyahkan koalisi Prabowo yang masih didukung oleh Gerindra dan PAN yang cukup kuat untuk mengusung satu Pasangan Calon,” jelasnya.

Menurut Nurmal Idrus, kemungkinan ini sangat mungkin terjadi jika Prabowo Subianto sebagai Capres KIM memilih Erick Thohir sebagai Cawapres. Apalagi Erick Thohir selama ini didukung oleh PAN.

“Keluar dari Koalisi Prabowo oleh Golkar dan Demokrat, menurut saya, adalah langkah wajar ketika akhirnya Prabowo memilih Erick Thohir yang memang diusung oleh PAN,” terangnya.

Karena itu, Nurmal Idrus mengatakan pasangan Prabowo-Erick membuat Golkar dan Demokrat tidak mendapatkan Capres atau Cawapres. Oleh karena itu, menurutnya, kemungkinan terbentuknya pasangan Ridwan Kamil-AHY sangat mungkin.