Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Harman, mengeluarkan permintaan agar para aktivis yang menghadiri pembahasan RUU TNI tidak dipenjara setelah dilaporkan ke polisi. Menurut Benny, para aktivis tersebut ingin menunjukkan cintanya kepada bangsanya dengan cara mereka sendiri. Alih-alih mendukung laporan terhadap para aktivis, Benny meminta agar mereka didoakan. Menurutnya, tidak ada yang mustahil dan berpesan untuk selalu percaya bahwa “Where there is a will, there is a way. Make impossible, possible.”
Kejadian penggrudukan tersebut terjadi di Hotel Fairmont Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025, selama rapat panitia khusus terkait revisi UU TNI. Dalam video yang beredar, terlihat dua aktivis memasuki ruangan rapat di Komisi I dengan jumlah pakaian hitam dan putih. Salah satu dari mereka, Wakil Koordinator Andrie Yunus, mengidentifikasi dirinya dan menuntut agar pembahasan RUU TNI dihentikan karena dianggap melanggar proses legislasi dengan diselenggarakan secara tertutup. Andrie menyatakan, “Kami dari Koalisi Reformasi Sektor Keamanan Pemerhati di Bidang Pertahanan.”