Dandhy Laksono, sutradara film dokumenter Seksi Killer, memberikan tanggapannya terhadap tuduhan mengenai aksi mahasiswa menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI yang diduga didalangi oleh kepentingan asing. Melalui cuitan di media sosial, Dandhy merespons unggahan akun @Gurugembull yang menuding adanya “titipan asing” dalam demonstrasi mahasiswa. Ia menegaskan bahwa sejarah telah mencatat keterlibatan asing dalam kebijakan militer di Papua, mulai dari New York Agreement hingga masuknya Freeport. Dalam aksi demonstrasi, mahasiswa menuntut penarikan seluruh militer dari Papua sebagai salah satu poin utama. Meskipun tuduhan campur tangan asing dalam aksi mahasiswa bukan hal baru, Dandhy menegaskan bahwa sebenarnya kepentingan asinglah yang berperan dalam keberadaan militer di Papua. Aksi mahasiswa ini terus berkembang, dengan beragam kalangan memberikan komentar baik dalam mendukung maupun menunjukkan adanya agenda tertentu di balik gerakan tersebut.
Analisis Dandhy: Militer di Papua Dibutuhkan oleh Asing

Read Also
Recommendation for You

Pemerintah Indonesia baru-baru ini memberikan hibah sebesar 6 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan…

Sabila Anjani Syahrul, Meutia Tasla Syahrul, dan Cella Chintania, yang merupakan tiga perempuan pendiri Luxxe…

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, memberikan tanggapan terkait desakan dari Forum Purnawirawan TNI yang menuntut…

Para honorer yang tidak lulus formasi pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024…

Juru Bicara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, Razman Nasution, memberikan peringatan tegas kepada Gubernur Jawa…