Di tengah berbagai isu lingkungan yang sedang ramai dibicarakan di Indonesia, pernyataan dari almarhum Faizal Basri kembali menjadi perhatian publik. Pernyataan tersebut tersebar melalui potongan video di berbagai media sosial, di mana Faizal Basri menyatakan bahwa ada pihak yang lebih berkuasa daripada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait izin smelter.
Faizal Basri menyatakan kekecewaannya terhadap Menteri ESDM yang hanya mengimbau agar pemberian izin smelter baru dihentikan, seolah-olah tanpa memiliki wewenang yang sebenarnya. Menurutnya, Luhut Panjaitan adalah sosok yang lebih berkuasa dalam mengatur hal ini, memberikan input kepada Presiden Jokowi, dan mengorkestrasikan seluruh kebijakan terkait. Faizal juga menjelaskan bahwa ia telah bertemu dengan Luhut Panjaitan dan dalam pertemuan tersebut, Luhut tidak dapat membantah pernyataan Faizal.
Selain itu, Faizal juga membocorkan informasi terkait penyelundupan nikel yang dilakukan oleh beberapa petinggi negara, tanpa menyebutkan secara langsung namanya. Namun, di antara beberapa nama yang disebutkan, seperti Airlangga Hartarto yang pada saat itu menjabat Ketua Umum Golkar dan Menteri Koordinator Perekonomian, serta Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, yang juga merupakan menantu dari Presiden Jokowi.
Faizal Basri menegaskan bahwa segala informasi yang disampaikan merupakan fakta yang benar adanya dan bahwa praktik penyelundupan yang terjadi juga melibatkan beberapa petinggi negara. Semua ini menjadi sorotan masyarakat dan menandakan pentingnya kerja sama yang transparan dan bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya alam Indonesia.












