Portal berita partai gerindra, prabowo subianto

Reformasi Membuat Anak Tukang Kayu Berpotensi Menjadi Presiden

Pada Sabtu, 20 Juli 2024 pukul 17:35 WIB, Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, berbicara dalam diskusi Persepektif Politik Kudatuli: Perlawanan Terhadap Rezim Otoriter di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat. Dalam diskusi tersebut, Mbak Ning menyebut peristiwa Kudatuli atau kerusuhan 27 Juli 1996 sebagai pemicu terjadinya gerakan rakyat untuk mereformasi Indonesia.

Menurut Mbak Ning, tanpa peristiwa Kudatuli, reformasi tidak akan terjadi. Ia menjelaskan bahwa melalui reformasi, demokrasi di Indonesia membaik dan siapa pun, termasuk anak dari berbagai latar belakang, memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Mbak Ning juga menyatakan bahwa berkat reformasi, anak buruh bisa menjadi gubernur, anak petani bisa menjadi bupati dan wali kota, bahkan anak tukang kayu pun bisa menjadi presiden.

Mbak Ning menegaskan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dalam perjuangan reformasi telah memberikan manfaat kepada banyak pihak, termasuk Presiden Jokowi dan keluarganya. Ia menyoroti perubahan signifikan yang terjadi setelah reformasi, di mana pemimpin dari kalangan rakyat dapat mencapai posisi politik yang sebelumnya sulit dijangkau.

Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan beberapa pengurus DPP PDI Perjuangan lainnya seperti Sri Rahayu, Yuke Yurike, dan Bonnie Triyana. Kesimpulan dari diskusi tersebut adalah bahwa peristiwa Kudatuli telah menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan reformasi di Indonesia.

Source link