Portal berita partai gerindra, prabowo subianto
Berita  

Perlu Mendorong Ketahanan Pangan Berkelanjutan dalam Menghadapi Fenomena El Nino

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kenaikan suhu bumi yang menyebabkan El Nino secara berkepanjangan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketersediaan pangan secara global. Pada Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober lalu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan upaya antisipasi dengan persiapan cadangan beras yang memadai.

Seiring berjalannya waktu, infrastruktur yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan telah dibangun, termasuk waduk, ribuan embung, dan jaringan irigasi. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam situasi El Nino, masih mengandalkan impor sebagai solusi.

Mengomentari hal ini, pakar lingkungan dan pertanian berkelanjutan Dr.Ir. Nugroho Widiasmadi mengatakan bahwa kebijakan ketahanan pangan harus dimulai dengan pembangunan ekosistem berkelanjutan.

“Meliputi variabel tanah, air dan udara. Kesehatan dan kesuburan elemen-elemen ini akan memberikan hasil tanaman yang baik untuk dikonsumsi dari generasi ke generasi,” ujar Dosen di Universitas Wahid Haysim Semarang itu dalam keterangannya.

Nugroho menyatakan bahwa di Indonesia telah terjadi degradasi lahan akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan sejak revolusi hijau pada tahun 1970 hingga saat ini. Menurutnya, pemerintah belum memperhatikan keberlanjutan sumber daya untuk mencapai kemandirian.

“Hal ini menambah kerusakan dengan eksploitasi tambang yang tidak terkendali, perubahan fungsi lahan, ketergantungan terhadap impor, dan lain-lain sehingga menciptakan situasi yang gelap dalam dunia pangan. Akibatnya, dampak ekonomi dirasakan saat ini, dan perubahan iklim global memaksa kita semua bersiap-siap karena negara kita tidak siap,” katanya.